I. Apa itu waktu:
Sesuatu yg sangat urgen,penting...
II. Konsep tentang waktu
KONSEP DUNIA MENGENAI WAKTU
Ada beberapa prinsip mengenai waktu yang dunia ajarkan.
Ada beberapa prinsip mengenai waktu yang dunia ajarkan.
1. Waktu Itu Melingkar
Dunia Timur mengajarkan bahwa waktu adalah melingkar (circular). Manusia yang hidup suatu saat pasti mati, setelah mati, ia akan mengalami reinkarnasi di dalam dunia lagi sesuai dengan jasanya ketika ia dulu masih hidup. Konsep ini mengakibatkan orang tidak memikirkan lagi apa artinya pertobatan, kebenaran, dan iman. Mengapa? Karena orang yang berpikiran melingkar pasti malas bertobat, karena toh, di kesempatan mendatang, ia bisa “bertobat.”
2. Waktu Adalah Uang
Konsep dunia Barat mengajarkan bahwa waktu adalah uang (time is money). Konsep ini mengajarkan bahwa waktu itu sama berharganya dengan uang. Konsep ini dilatarbelakangi oleh jiwa materialisme dari dunia Barat yang mengukur segala sesuatu dari asas manfaat (utilitarianisme). Seseorang melakukan segala sesuatu setelah ia mengukur bahwa yang ia lakukan itu “bermanfaat” (dalam arti: menguntungkan). Jika tidak bermanfaat, ia tidak akan mengerjakannya. Oleh karena itu, tidak heran, waktu dipersamakan dengan uang. Manusia tentu tidak mau membuang-buang uang, makanya jangan pernah membuang-buang waktu. Konsep ini sebenarnya adalah konsep yang rendah, karena waktu dipersamakan dengan benda materi, padahal waktu lebih bernilai ketimbang uang. Inilah kegagalan pola pikir Barat dan “Kristen” yang dipengaruhi utilitarianisme.
Konsep dunia Barat mengajarkan bahwa waktu adalah uang (time is money). Konsep ini mengajarkan bahwa waktu itu sama berharganya dengan uang. Konsep ini dilatarbelakangi oleh jiwa materialisme dari dunia Barat yang mengukur segala sesuatu dari asas manfaat (utilitarianisme). Seseorang melakukan segala sesuatu setelah ia mengukur bahwa yang ia lakukan itu “bermanfaat” (dalam arti: menguntungkan). Jika tidak bermanfaat, ia tidak akan mengerjakannya. Oleh karena itu, tidak heran, waktu dipersamakan dengan uang. Manusia tentu tidak mau membuang-buang uang, makanya jangan pernah membuang-buang waktu. Konsep ini sebenarnya adalah konsep yang rendah, karena waktu dipersamakan dengan benda materi, padahal waktu lebih bernilai ketimbang uang. Inilah kegagalan pola pikir Barat dan “Kristen” yang dipengaruhi utilitarianisme.
3. Waktu adalah Kesempatan
Konsep ketiga mengenai waktu yaitu waktu adalah kesempatan. Konsep ini lebih agung sedikit dari dua konsep pertama, karena konsep ini mengajarkan kepada kita bahwa di dalam setiap waktu selalu ada kesempatan. Di dalam kesempatan itu, kita harus mengejar dan mendapatkan sesuatu yang bernilai, dan memberikan/melakukan sesuatu yang bernilai kepada orang lain. Tidak heran, ada pepatah mengatakan, “Jangan buang-buang kesempatan.” Konsep ini baik, tetapi tetap memiliki dua kelemahan, yaitu tidak memiliki definisi yang tepat tentang konsep nilai di dalam kesempatan dan juga tidak memiliki konsep yang tepat bagaimana kesempatan itu dikaitkan dengan kedaulatan Allah.
Konsep ketiga mengenai waktu yaitu waktu adalah kesempatan. Konsep ini lebih agung sedikit dari dua konsep pertama, karena konsep ini mengajarkan kepada kita bahwa di dalam setiap waktu selalu ada kesempatan. Di dalam kesempatan itu, kita harus mengejar dan mendapatkan sesuatu yang bernilai, dan memberikan/melakukan sesuatu yang bernilai kepada orang lain. Tidak heran, ada pepatah mengatakan, “Jangan buang-buang kesempatan.” Konsep ini baik, tetapi tetap memiliki dua kelemahan, yaitu tidak memiliki definisi yang tepat tentang konsep nilai di dalam kesempatan dan juga tidak memiliki konsep yang tepat bagaimana kesempatan itu dikaitkan dengan kedaulatan Allah.
KONSEP ALKITAB MENGENAI WAKTU
Ketika dunia mengajarkan 3 konsep waktu di atas, lalu bagaimanakah konsep Alkitab mengenai waktu? Alkitab mengajarkan beberapa prinsip, yaitu:
Ketika dunia mengajarkan 3 konsep waktu di atas, lalu bagaimanakah konsep Alkitab mengenai waktu? Alkitab mengajarkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Waktu adalah Pemberiaan Allah (berkait dengan kekekalan)
Konsep pertama dari Alkitab mengenai waktu yaitu waktu itu sendiri adalah pemberian/anugerah Allah. Di sini berarti ketika Allah menciptakan dunia ini, Ia tentu juga menciptakan waktu di dalamnya. Hal ini terbukti dengan diciptakannya siang dan malam pada waktu penciptaan. Ia yang menciptakan waktu juga adalah Allah yang memelihara dan berdaulat atas waktu. Di sana, ada kaitan yang erat antara waktu di dunia ini yang bersifat sementara dengan kekekalan Allah. Anak Tuhan sejati yang melihat waktu sebagai pertemuan antara kekekalan dengan kesementaraan adalah anak Tuhan yang melihat rencana kekal Allah yang harus dinyatakan di dalam dunia ini. Ia peka melihat kehendak dan pimpinan Allah di dalam setiap waktu. Ketika Allah memimpinnya untuk melayani Tuhan di bidang pekerjaan tertentu, ia akan taat mutlak karena ia percaya bahwa waktu yang ia miliki adalah anugerah Tuhan yang harus dipergunakan HANYA untuk memuliakan Tuhan! Sedangkan orang yang katanya “Kristen” mungkin kelihatannya religius, tetapi sebenarnya hatinya tidak mau taat kepada Tuhan dan firman-Nya. Akibatnya ia tidak akan mempergunakan waktunya untuk Tuhan, tetapi untuk memenuhi ambisi pribadinya atau orangtuanya atau orang-orang yang ia kasihi. Tidak heran, untuk hal-hal yang kurang (bahkan tidak) bernilai, orang-orang seperti ini memiliki banyak waktu, tetapi untuk hal-hal yang bernilai (misalnya, pergi ke gereja, membaca Alkitab, dll), ia akan mengatakan bahwa ia tidak memiliki banyak waktu. Itu yang terjadi pada beberapa teman saya yang mengaku “Kristen.” Teman saya memiliki banyak waktu untuk membaca buku Rich Dad, Poor Dad dari Robert T. Kiyosaki, di mana dia sudah habis membaca buku itu, tetapi ketika saya tanya, apakah dia sudah habis membaca Alkitab? Dia menjawab: belum. Untuk novel The Da Vinci Code, orang “Kristen” bahkan rela membeli dan membacanya, tetapi bagaimana dengan Alkitab? Untuk membaca surat kabar, selalu ada waktu, tetapi bagaimana dengan membaca dan mempelajari Alkitab? Untuk pergi ke mal, selalu ada waktu, tetapi bagaimana dengan pergi ke gereja? Biarlah kita mengintrospeksi diri kita masing-masing, benarkah kita sebagai orang Kristen sudah mengerti konsep bahwa waktu adalah pemberiaan Allah? Lalu, apa aplikasinya dalam kehidupan kita sehari-hari?
Kalau waktu adalah pemberian Allah, maka kita juga harus mengembalikannya lagi kepada Allah. Gimana caranya??? Nanti kita lihat
2. Waktu Bersifat Linier
Konsep Alkitab kedua mengenai waktu yaitu waktu itu bersifat linier. Berbeda dari konsep dunia Timur mengenai waktu, maka Alkitab mengajar bahwa waktu itu bersifat linier (garis lurus), dari titik Alfa (huruf pertama dalam bahasa Yunani) sampai Omega (huruf terakhir dalam bahasa Yunani). Ini berarti waktu tidak pernah terulang, karena waktu berjalan lurus. Karena tidak pernah terulang, maka sebagai anak Tuhan, kita harus memanfaatkan waktu ini sesuai dengan kehendak Tuhan sebagai Pencipta waktu. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan tidak menunda pekerjaan yang harus kita kerjakan. Ketika Tuhan memerintahkan kita untuk berdoa, membaca Alkitab, memberitakan Injil, bersekutu, dll, jangan pernah menunda hal-hal tersebut. Selain itu, di dalam pekerjaan sehari-hari kita, biasakan untuk tidak menunda pekerjaan. Jika kita bisa mengerjakannya sekarang, kerjakanlah sekarang, jangan dikerjakan besok, karena mungkin sekali besok kita tidak bisa mengerjakannya. Begitu juga dengan panggilan Tuhan. Ketika panggilan Tuhan jelas bagi kita di waktu tertentu untuk bekerja di tempat tertentu atau melayani-Nya secara penuh waktu, pada saat itu juga langsung kerjakan, jangan menunda-nunda waktu Tuhan. Jangan menggunakan segudang argumentasi “logis” untuk menolak atau mengundur panggilan Tuhan yang JELAS. Misalnya, ketika kita dipanggil Tuhan menjadi hamba-Nya penuh waktu pada waktu kita menjadi mahasiswa semester 5 di salah satu universitas, jangan pernah menolak panggilan Tuhan yang JELAS itu dengan argumentasi “logis”: “tinggal beberapa tahun lagi lulus.” Ketika kita mencoba melakukan hal itu, kita sudah berdosa, karena kita telah menolak (baik halus atau tidak) panggilan Tuhan yang JELAS bagi kita. Ketika Tuhan mengutus Musa membebaskan Israel, Ia meminta Musa melakukannya sekarang. Ketika Tuhan menyuruh kita melakukannya SEKARANG, jangan pernah berkata: TIDAK! Biarlah kita dan khususnya orangtua Kristen yang beres mengajarkan konsep ini kepada anaknya sehingga dari kecil, anak memiliki kepekaan untuk mengerti pimpinan Allah bagi hidupnya (bukan pimpinan orangtua)! Itulah wujud pertanggungjawaban kita dalam menghargai waktu yang linier yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Konsep Alkitab kedua mengenai waktu yaitu waktu itu bersifat linier. Berbeda dari konsep dunia Timur mengenai waktu, maka Alkitab mengajar bahwa waktu itu bersifat linier (garis lurus), dari titik Alfa (huruf pertama dalam bahasa Yunani) sampai Omega (huruf terakhir dalam bahasa Yunani). Ini berarti waktu tidak pernah terulang, karena waktu berjalan lurus. Karena tidak pernah terulang, maka sebagai anak Tuhan, kita harus memanfaatkan waktu ini sesuai dengan kehendak Tuhan sebagai Pencipta waktu. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan tidak menunda pekerjaan yang harus kita kerjakan. Ketika Tuhan memerintahkan kita untuk berdoa, membaca Alkitab, memberitakan Injil, bersekutu, dll, jangan pernah menunda hal-hal tersebut. Selain itu, di dalam pekerjaan sehari-hari kita, biasakan untuk tidak menunda pekerjaan. Jika kita bisa mengerjakannya sekarang, kerjakanlah sekarang, jangan dikerjakan besok, karena mungkin sekali besok kita tidak bisa mengerjakannya. Begitu juga dengan panggilan Tuhan. Ketika panggilan Tuhan jelas bagi kita di waktu tertentu untuk bekerja di tempat tertentu atau melayani-Nya secara penuh waktu, pada saat itu juga langsung kerjakan, jangan menunda-nunda waktu Tuhan. Jangan menggunakan segudang argumentasi “logis” untuk menolak atau mengundur panggilan Tuhan yang JELAS. Misalnya, ketika kita dipanggil Tuhan menjadi hamba-Nya penuh waktu pada waktu kita menjadi mahasiswa semester 5 di salah satu universitas, jangan pernah menolak panggilan Tuhan yang JELAS itu dengan argumentasi “logis”: “tinggal beberapa tahun lagi lulus.” Ketika kita mencoba melakukan hal itu, kita sudah berdosa, karena kita telah menolak (baik halus atau tidak) panggilan Tuhan yang JELAS bagi kita. Ketika Tuhan mengutus Musa membebaskan Israel, Ia meminta Musa melakukannya sekarang. Ketika Tuhan menyuruh kita melakukannya SEKARANG, jangan pernah berkata: TIDAK! Biarlah kita dan khususnya orangtua Kristen yang beres mengajarkan konsep ini kepada anaknya sehingga dari kecil, anak memiliki kepekaan untuk mengerti pimpinan Allah bagi hidupnya (bukan pimpinan orangtua)! Itulah wujud pertanggungjawaban kita dalam menghargai waktu yang linier yang sesuai dengan kehendak-Nya.
III. Bagaimana menggunakan waktu pemberian Allah?
1. Mazmur 90:12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. (Mzm. 90:12)
Musa mengajar kita untuk menghitung hari-hari kita sedemikian, sampai kita memperoleh hati yang bijaksana. Luar biasa, di sini, Musa mengaitkan waktu dengan kebijaksanaan. Ketika seseorang mempergunakan waktunya dengan bertanggung jawab, di saat itu juga, orang itu memiliki kebijaksanaan dalam hatinya. Gimana caranya?? Berhikmat ketika akan menggunakan waktu.. PRIORITAS
Kasih ilustrasi batu dalam gelas
Intinya: kalo kita malah fokus pada hal2 kecil yg sebenarnya ga penting, hal2 besar yg jadi prioritas kita malah ga bisa kita lakukan dan akhirnya menyesal datang di kemudian hari. Jadi ada baiknya punya SKALA PRIORITAS.
Ada kertas, lipat jadi 4. Tuliskan di pojok:
Penting Mendesak
Mendesak Tidak penting
Penting Tidak Mendesak
Tidak penting tidak mendesak
2. Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
(Ef. 5:16)
(Ef. 5:16)
Mengembalikan waktu yang Tuhan ciptakan kepada Tuhan sendiri untuk kemuliaan Tuhan.. gimana caranya? Memanfaatkan waktu sesuai dengan kehendak Tuhan. Apa kehendak Tuhan???? Matius 6 :33
Cari dahulu kerajaan Allah.. berdoa atau sate dulu sebelum memulai hari.. bersekutulah sebelum rapat osis/tonti, karen aitu akan memberi kekuatan. Jadi inget satu kata seorang kakak.. kalau kamu ga berdoa atau saat teduh/ baca alkitab satu hari, maka percayalah hidupmu akan ahncur satu hari itu.. kenapa?krn ga ada firman yg masuk, yg memberi kekuatan..akibatnya muring2. Marah2, bete, dll.
Jadi gimana cara menggunakan waktu yg ada:
- Memprioritaskan Tuhan, utamakan Tuhan dulu.. maka pasti hidupmu akan beres
- Menghargai waktu : tidak terlambat
- Membuat prioritas kegiatan
- Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal naik kelas.
- Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
- Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
- Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
- Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
- Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
- Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.
RENUNGANNYA:
Hargai setiap waktu yang Anda miliki.
Dan ingatlah, waktu tidak menunggu siapa-siapa.
- Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
- Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
- Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
- Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
- Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
- Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.
RENUNGANNYA:
Hargai setiap waktu yang Anda miliki.
Dan ingatlah, waktu tidak menunggu siapa-siapa.
GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar